KEDIRI-Monitoring dan evaluasi program pengawasan bawaslu Jawa Timur diadakan di kota kediri.
Kegiatan yang dilangsungkan 22-23 Desember 2022 ini melibatkan seluruh perwakilan dari kordinator divisi pencegahan parmas beserta stap dari 38 kab/ kota se Jawa Timur.
Hadir pada sesi pembukaan Eka Rahmawati selaku kordiv pencegahan dan parmas bawaslu provinsi Jawa timur, Nur Elya Anggraeni kordiv SDMO dan jajaran sekretariat.
Dalam sambutannya Eka Rahmawati menjabarkan keberadaan dan kinerja pencegahan harus diimbangi dengan laporan yang cukup komprenesive dan menarik untuk menjadi catatan perjalanan kinerja selama setahun.
Dirinya berharap dengan adanya rakor evaluasi ini bisa semakin mempertajam pelaporan akhir pencehahan secara lebih sistematis dan bisa dipertanggung jawabkan secara baik dan benar. Dengan bersama berdiskusi memahami instruksi dari Bawaslu RI. Harapannya laporan kinerja akir tahun dari kordiv pencegahan bisa layak dibaca dan menjadi reverensi maupun inspirasi bagi banyak pihak.
Sementara Yusron selalu tuan rumah menjabarkan keberadaan kediri kota yang penuh dengan dinamika.
Kota dengan 3 kecamatan dengan jumlah penduduk 293 rb jiwa ini dijabarkan olehnya merupakan kota dengan berbagai dimensi sosial keagamaan yang luar biasa. Diantaranya ada dua pondok pesantren berar di di kota kediri yaitu Lirboyo dengan jumlah santri lebih dari 40 ribu orang, dan pondok walibarokah yang merupakan pusat LDII , dimana kedua pondok ini sangat tinggi dalam hal potensi pindah pilih.
Disisi lain Yusron menjelaskan bahwa kesejahteraan warga kota kediri yang baik. Bahkan dinobatkan sebagai kota paling bahagia di Indonesia dan 10 kota dengan indeks kemakmuran pendapatan per kapita yg tinggi
Dirinya juga menjabarkan banyak destinasi baik kuliner maupun dinasti wisata religi yang secara geografis sangat mudah untuk dikunjungi dan dinikmati.(icwn).